RSS Feed

Tuesday, October 20, 2009

B E R A N I



Saya menyadari bahwa menjadi anak-anak adalah fase hidup. Tetapi saya harus jauh lebih memahami bahwa menjadi dewasa adalah keberanian. Maka berani dewasa bukan urusan usia –meski ia punya andil- tapi ini soal sikap, soal memilih kadar yang mana dari kebahagiaan yang bertingkat-tingkat.

Berani dewasa adalah pilihan hidup yang tidak sederhana. Ini bukan semata soal bertambahnya usia. Tapi berani dewasa adalah keputusan sikap, sudut pandang, pikiran, dan tindakan yang benar-benar didasarkan pada kesadaran penuh. Menurut saya kuncinya ada pada kematangan, kekuatan pijakan, tujuan akhir yang seterang matahari di puncak siang. Tentu ruh dasar dan pondasinya jelas-jelas iman. Tetapi proses berani dewasa adalah:

situasi demi situasi yang kita bangun dari rangkaian sikap demi sikap. Yang kita pupuk dengan ketulusan demi ketulusan. Yang kita rajut dari tabungan demi tabungan hikmah dan renungan jiwa kita.


Adakah tujuan akhir yang lebih akhir dari kampung akhirat?? Adakah orang yang lebih kaya dari orang yang ridlo dengan makanannya hari ini?? Berani dewasa adalah berani memutuskan bahwa tujuan hidupnya adalah yang jauh di akhirat sana.

Berani dewasa adalah keputusan jiwa yang sangat tidak sederhana. Sebab ia seringkali berada dalam situasi lahiriyah yang sangat kontras.


Saya kanak-kanak, misalnya, tapi saya harus tumbuh dengan kemengertian yang maju. Saya miskin, misalnya, tapi saya harus menuntun hati dan menekan kehendak-kehendak kemewahan yang tak sampai. Saya kaya raya, misalnya, tapi saya harus memerangi keangkuhan dan naluri semena-mena. Saya punya keterbatasan, misalnya, tapi saya harus berjuang dan menggerakkan segala upaa agar menjdi sesuatu. Saya pintar dan bergelar, misalnya, tapi saya harus arif dan terus meyakini bahwa di atas yang bisa, masih ada yang lebih bisa.

Begitulah kedewasaan mengairi takdir-takdir jalan hidup kita dengan kejelasan arah, kejernihan sudut pandang, tetapi dengan vitalitas yang terus menyala.

Berani hidup harus berani dewasa. Hidup ini memang tidak mudah, tetapi alangkah tidak mudahnya hidup tanpa keberanian menjadi dewasa. Bahwa fase demi fase adalah kepastian. Setiap usia punya jenjangnya, situasinya, sulit dan mudahnya. Tapi keberanian menjadi dewasa adalah keniscayaan yang dengannya kita bisa melalui segala fase itu, kita kejar cita-cita akhir kita, di puncak pengharapan ridlo Alloh semata.


***

p.s. keisengan si Sayah ketika melihat 2 pasang anak dan ayah dalam kondisi yg kontradiktif…sepasang dalam mobil mewah, sepasang sedang menyortir sampah…what a life…

No comments:

Post a Comment