RSS Feed

Wednesday, June 02, 2010

Dan Biarkan -Seuntai Doa untuk Gaza-

Dan biarkan jemari uji menggenggammu sesaat, sahabat. Agar mereka tersadar bahwa ketika itulah kekuatanmu justru terpancar. Meski mereka membayangi di seluruh wajah takdir, sehingga melulu terlihat sinis layaknya sipir yang menyinyir, bahkan membenamkanmu hingga ke batas nadhir, tapi tak menghilangkan pesonamu sedikitpun di mata semesta dan mungkin hingga kelak di hari akhir. Justru mereka akan mengingat bahwa ketakutan yang mungkin terlukis pada sekujurmu, tak akan seinchi pun mengantarkan pada kekalahan, sebaliknya, akan menjadi daya tak terkalahkan yang menghujam dalam diingatan mereka, rezim yang sudah tak lagi layak disebut manusia.

Biarkan bunyi mesiu dan rungsingan tank2 baja itu menggelegar di udaramu, wahai hamba yang sedang dikuntit waktu. Agar mereka melihat betapa dahsyatnya kobaran cintamu mempertahankan tanah kiblat pertama meski nyawa jadi penukarnya. Sungguh, dentuman meriam yang mereka hamburkan pada langitmu akan jadi isyarat kemenangan perang yang telah coba2 mereka genderangkan. Tak akan sedikitpun menyurutkan gentarmu pada mereka yang tak memiliki nurani kemanusiaan. Sebab kau punya iman yang menguatkan, sebab kau punya saudara sepemahaman yang siap bersama2 menerjang badai ujian, sebab kau punya Tuhan yang sehembus nafasmu pun tak akan pernah tinggal diam dan membiarkanmu berjalan sendirian. Ya, ada DIA, Allohurobbuna, Tuhan penggenggam kemenangan.

Meski bangunan tua telah porak-poranda, meski jalan2 digelimangi jiwa yang syahid dan bertemu Tuhannya, meski udara disesaki hembusan angin duka dan luapan airmata, meski pro-kontra dunia atas kejahatan perang yang dilakukan mereka para rezim berkecamuk tak tentu arah, meski bantuan dari para relawan terhenti di jalur Gaza bahkan menjadi korban keganasan mereka rezim yang haus darah sesamanya, meski sudah tak terkatakan berapa jumlah ketakutan-kehilangan-kerusakan-penderitaan-kesedihan-kekalutan-ah semuanya, meski kami disini hanya punya doa, tetaplah kuat saudaraku.

Tetaplah berada pada shaf yang satu. Dan ketika perjuangan ini mengembalikanmu pada Tuhanmu, sungguh, bukan kesedihan yang akan berpendar di udara, melainkan isak bahagia sebab kau tengah tersenyum bertemu dengan Tuhanmu. Manusia2 yang Tuhan laknat itu boleh tertawa kearahmu, sebab mereka tak tahu bahwa remuknya ragamu tak berarti melantakkan azzamu. Tak perlu risau sebab ratusan batu yang seharusnya terlontar dari tanganmu pada bengis2 rezim itu tak menemukan tuannya kembali, percayalah syahidmu akan diiringi lahirnya jundi2 baru yang siap melanjutkan perjuanganmu.

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. –Q.S. Ali Imron (3) ayat 169

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang2 yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Alloh?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat. –Q.S. Al Baqarah (2) ayat 214

Doa2 kami terlafadz selalu untukmu, wahai penghuni tanah yang dijanji waktu.

***

Ketika lisan kehabisan kata mengungkap bahana duka pada mereka hamba2 yang sedang diuji Tuhannya di Palestina. Hanya doa, sungguh, hanya itu yang kami, khususnya aku, punyai untukmu, saudaraku.