RSS Feed

Friday, January 22, 2010

Sakit + Hati = Syukur

Note kali ini temanya sakit hati, yaa sakit hati karena apa ajalah…mau sakit hati sebab dikhianati, sakit hati karena kehilangan barang yg dicintai setengah mati, sakit hati sebab kata2 org lain yg setajam peniti, sakit hati liat org lain lebih sukses dari hari ke hari (iddiihh ini mah namanya ngiri kali yi hihihihi…), atau sakit hati karena sakit gigi (hih?? Emang ada ya?? Alm Meggy Z meureun…lebih baik sakit gigi daripada sakit hati…)

Actually this theme was starting from my friend nun jaoh di mato sano beberapo haro lalo (nah knp jadi ber-oo?? Ga penting) hmm…katanya gini, “hal tersulit apa yg dilakukan ketika sakit hati?” Jawabannya lalucu geura nya…


“Kalo eke kayanya sih susah buat nahan air mata kalo sakit hatinya gara2 diputusin pacar,” seorang teman melempar jawaban.

“Beuh…lamun ceuk urang mah nu hese nahan amarah euy, komo mun persib eleh, double eta nyeri hatena,” (terjemahan: beuh…kalo saya yg susah nahan amarah, apalagi kalo persib kalah, dua kali sakit hatinya) salah satu lelaki pendukung bobotoh mulai ga nyambung ngasih argumennya. But…okelah, udah include kok jawabannya: susah nahan amarah.

“Bagi gue yg susah itu nahan buat ga balas dendam, pren, biasanya kalo gue sakit hati ya gue bikin sakit hati lagi tuh org, biar dia ngerasain gmn ga enaknya sakit hati,” waduuh garang pisan kang...

“Nahan apa ya?? Aku sih sabar ajalah…tapi sebelum sabar biasanya aku ngabisin makanan apa yg ada di depanku…aku paling ga bisa nahan makan kalo lagi sutres,” gubrraakk!!

“Bikin rasa sakit itu jadi rasa syukur, itu yg kata Na susah mah,” denger jawaban saya, yg lain pada melongo. Haha…padahal saya ngaco lho. Tapi kemudian saya harus bertanggungjawab menjelaskan pada teman2 saya tentang pernyataan di atas barusan. Sambil berharap ketika itu, semoga mereka ga emosi baca kalimat yg pararanjang kaya yg di bawah ini nanti. Dan saya hanya bisa berkata, “Sabbaar ya teman2, salahnya sendiri minta penjelasan kan?? Hehe…”

Hal tersulit ketika sakit hati menurut saya adalah membuat rasa sakit itu menjadi sebuah jalan untuk bersyukur. Kenapa coba sulit?? Kalo menurut saya mah sebab ada pertentangan disana. Sebab sisi diri yg satu yg merasa sakit hati melawan sebelah sisi yg lain yg tak menginginkan sakit hati terjadi. Terlebih jika sisi diri itu punya alasan kuat kenapa sakit hati.

Tapi kemudian saya bersyukur pernah atau sedang merasakan sakit hati…(teman2 saya kembali melongo, saya aneh katanya, masa sakit hati disyukurin?) Ahh biarpun dikatakan aneh, sebab saya punya alasan kenapa saya harus bersyukur.

Sebab dari rasa sakit itu saya berusaha untuk tidak membuat org lain jadi sakit hati karena keberadaan saya.
Dari rasa sakit itu saya lebih menata sikap saya supaya bisa lebih menghadirkan tawa bukan luka.
Dari rasa sakit itu saya semakin melafadzkan istighfar pada Tuhan atas semua tingkah saya yg mungkin membuat org lain sakit hati sehingga kemudian Tuhan mencicipkan rasa itu pada saya.
Dari rasa sakit itu saya lebih menjaga lisan saya untuk tidak mengeluarkan kata2 berbahaya, sebab kata2 adalah doa, sebab doa org terdzalimi didengar Tuhan di ArsyNYA sana.
Dari rasa sakit itu saya mencoba memaknai arti memaafkan dan dimaafkan.
Dari rasa sakit itu saya dilatih mengalihkan awan negatif di atas kepala saya dan mengubahnya menjadi butiran2 makna yg menyejukkan udara.
Dari rasa sakit itu saya jadi semakin tahu ternyata banyak celah dalam diri manusia yg dengan mudah dimasuki syaithon dan saudara2nya.
Dari rasa sakit itu saya diingatkan bahwa ini hanya sementara sebab bajaj pasti berlalu…(jadi inget lagu Chrisye, “Bajaaaaj pasti berlaaaluuu…” *Rina is singing*)

Intinya ya, hmm…rasa sakit membuat saya sadar bahwa saya belum pintar dan masih harus banyak belajar. Bahwa marah apalagi dendam justru akan membuat pahala sakit hati itu jadi berpendar. Bahwa seharusnya yg saya lakukan adalah ikhlas dan sabar. Bahwa Alloh telah mengatur ini dengan sangat2 benar. Bahwa sudah sepantasnya saya jalani ini dengan langkah tegar dan wajar. Bahwa semua rasa dalam hidup akan berputar, jika hari ini tertawa lebar, maka esok mungkin tangis yg jadi latar.

Meskipun sabar dan ikhlas kuncinya, tetep ya buat saya bukan hal yg mudah melakukan keduanya. Sebab 2 hal itu teh wilayah hati tingkat tinggi euy. Tapi yaa musti dipaksain, awal2 mungkin sulit ya, tapi kalo udah lama2 mah akan terbiasa juga da.

Sebab sebenarnya Alloh sudah melapangkan dada untuk kita.

“Bukankah Aku Alloh telah melapangkan untukmu dadamu?” (Q.S. Alam Nasyrah (94) ayat 1)

Sebab sabar adalah penolong untuk org2 iman, dan Alloh bersama org2 yg sabar.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah (2) ayat 153)
***

“Urang acan mere jawaban yeuh…mun urang mah nya teu nahan ateul euy...,” (terjemahan: saya belum kasih jawaban nih…kalo saya ya ga nahan gatal) salah seorang teman yg datang terlambat dalam forum mengungkapkan jawaban yg membuat saya dan teman2 lain bertanya2, “Gatal?” kok nyambung sih ya??

“Heu euh, ateul hayang ngabolgem jalemana!!” (terjemah: iya, gatal ingin meninju orgnya)

*&^%$#&@

Astaghfirulloh…

Ketika saya membutuhkan banyak sabar…sabaaarr datanglaaahh

No comments:

Post a Comment