RSS Feed

Friday, November 13, 2009

Dear Tuhan...(Abang's note)

Dear Tuhan…

Tuhan, sibuk yah??

Ga, cuma mau tanya ajah, kok doa abang ga dikabul2 sih?? Kayanya Tuhan sibuk banget yah??
Abang cuma minta mamah sama papah rukun2, Tuhan. Ga berantem2 lagi, abang sedih liat mamah nangis, papah juga suka uring2an, paling sedih liat Charissa, kan masih 3 taun Tuhan, tapi udah harus denger mamah sama papah berantem.

Tuhan, ga sibuk kan??

Kabulin doa abang yah, Tuhan…

Makasih…

***


Tulisan singkat seorang murid les privat saya di tahun 2004 silam. Saat itu usianya 7 tahun, kelas 2 SD. Secara tidak sengaja saya membaca catatan itu ketika hendak memeriksa pekerjaan rumah yg saya berikan di pertemuan sebelumnya. Deg, ada sebuah perasaan yg…ah…cukup rumit, saya tak mampu membahasakannya saat itu.

Tapi satu hal kemudian saya sadari, betapa tidak menyenangkannya berada dalam kondisi seperti yg demikian. Meski tak bisa saya ingkari juga bahwa hal macam itu bisa terjadi pada siapa saja, baik yg sudah siap secara mental atau yg belum sama sekali. Tapi, saya jadi bertanya2 sendiri, apakah ada orang yg siap ketika dihadapkan pada kondisi yg tidak nyaman?? (Rina is thinking then…) Rasanya bisa dihitung jari.

Tuhan, sibuk yah??

Itu kalimat pembuka yg cukup membuat mata saya berkaca2. Ada sebuah ingin yg sulit saya sampaikan pada Abang.

Bahwa Alloh ga sibuk, Bang. Alloh tuh denger doanya Abang. Tau kalo Abang ga pernah absen sholat. Liat saat Abang berlama2 menengadahkan tangan di akhir sholat. Bahkan lintasan pikiran Abang dan bersitan perasaan sesaat Abang pun Tuhan tau.

Saat itu saya kesulitan, bagaimana saya menjelaskan pada anak seusianya tentang berapa waktu yg dibutuhkan sebuah doa dikabul?? Dan bagaimana saya harus menjawab ketika ditanya ‘apakah doanya ga Tuhan kabulkan’??

Hmm…Bang, jangankan Abang, orang yg usianya jauh lebih tua dari Abang pun terkadang masih sering bertanya2 kapan doanya dikabulkan, bahkan ada pula yg men-judge Alloh ga sayang sama orang itu ketika doa2nya tak kunjung jadi nyata.

Pada orang yg usianya jauh diatas Abang mungkin saja saya bisa mengatakan, “Manusia bisa saja berencana, tapi hanya Alloh yg membuatnya jadi nyata. Yg harus diyakini adalah ketika kita berdoa padaNYA, hanya ada 3 kemungkinan jawaban dariNYA:
(1) Yes,
(2) Yes, but not now,
(3) I have the best plan for u.”

So, there is no ‘No answer’, isn’t it?? Sebab Alloh ga pernah bilang ga atas doa2 kita…Alloh ga pernah ingkar sama apa yg sudah dijanjikanNYA. Alloh sampai2 mengabadikan janjiNYA dalam surat Al Baqarah 186.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”


“Abang yg sabar ya…Alloh pasti dengar doa Abang…” Itu akhirnya yg bisa saya katakan padanya sambil mengusap punggungnya. Semoga dia memahami apa yg saya katakan saat itu. Saya tak mampu lagi mengeluarkan kata2, terharu uy (alias udah mau nangis…).

“Kalo Abang doanya banyak dan sering, apa Tuhan ga bosen, Kak?”

Kembali saya tersentak.

“Sebanyak dan sesering apapun Abang berdoa, Alloh ga akan bosen. Justru Alloh seneng, Bang…” Jawab saya sambil memaksakan diri tersenyum, padahal mah udah mau keluar tuh air mata. Hiks…hiks…yg sabar ya Bang…

He was smiling then…

***

Hari itu saya pulang dengan membawa banyak pelajaran. Tentang rasa syukur sebab hingga sebesar waktu itu masalah yg dihadapi tak sepelik yg dihadapi Abang di usianya. Tentang keyakinan akan doa2 yg akan Alloh kabulkan because Alloh will never say No. Tentang kesiapan diri menghadapi masa2 yg tidak menyamankan sebab mungkin saja di detik selanjutnya giliran saya yg berada pada kondisi itu.

Tentang…ah…terlalu banyak yg telah Alloh perlihatkan hari itu pada saya, hingga saya tersadar, lho...kok udah nyampe gang kosan ya?? padahal lumayan jauh...sarijadi-geger kalong...fiuuhh...

Alhamdulillah Tuhan…

2 comments:

qonita_mute said...

Alloh selalu ada di sini (benak) dan di sini (hati)...

dunia rina okta said...

hi qonit...
u orrayiit dear...Tuhan tuh selalu ada di deket kita, sama seperti yg qonit bilang, di benak dan hati kita ^^

Post a Comment