RSS Feed

Monday, November 23, 2009

Dan Ketika Hujan...


Hujan itu gelap…
Hujan itu dingin…
Hujan itu basah…
Hujan itu becek…
Hujan bisa bikin jalanan macet
Hujan bisa menghapuskan jejak make up
Hujan bisa bikin flu
Hujan bisa bikin ngantuk
Tapi yg pasti hujan ga berhenti2 bisa bikin banjir

***

Saya tertawa membaca isi pesan singkat seorang teman tentang kenapa dia tak ‘bersimpati’ pada hujan. Kemudian saya terpekur dalam di keheningan saya, dalam derasnya guyuran hujan di luar sana. Kenapa saya justru sangat suka hujan? Kenapa hadirnya malah membuat saya nyaman?

Hujan itu kan anugerah. Pemberian Tuhan yg indah.

Sebab melalui hujan DIA menghidupkan bumi sesudah matinya (Al Jaatsiyah ayat 5).
Sebab setelah hujan DIA tumbuhkan segala macam tumbuhan yg baik2 (Luqman ayat 10).
Sebab DIA menjadikan hujan untuk mensucikan manusia, menghilangkannya dari gangguan2 syaithon, menguatkan hati dan meneguhkan pijakan kakinya (Al Anfaal ayat 11).
Sebab hujan adalah tanda bagi kaum yg berpikir (As Sajdah ayat 27).

Hujan memberikan alasan untuk seseorang berhenti di jalan dan mencari naungan. Memberikan ruang untuk berpikir tentang bagaimana hujan bisa turun dan meneduhkan hawa yg panas. Menyisihkan waktu sejenak untuk kemudian merenung betapa ditunggunya hujan bagi petani yg sawahnya hampir kering krn persediaan air kurang, betapa bermanfaatnya hujan untuk menderaskan aliran sungai sehingga generator turbin bisa bergerak dan listrik pun menyala, betapa menguntungkannya hujan bagi para pengojek payung mengais rejeki, betapa berharganya hujan untuk mengairi sumur2 yg tandas.

Saat itu pula, hujan bisa mengingatkan kita tentang diriNYA. Tentang ke-Maha-an-NYA yg dengan sekehendakNYA menyertakan kilat dan petir dalam persemaian hujan, membersamakan riuh angin di kedatangannya baik dalam sepoian yg besar atau ringan. Yg kesemuanya menyatakan satu tujuan: menyelipkan perasaan takut dan harap di dada manusia pada Tuhannya. Bahwa Tuhan bisa menjadikan hujan sebagai rahmat atau siksaan (peringatan). Sehingga benak dan bathin manusia hanya dipenuhi ingatan tentangNYA. Lisan yg tak kunjung berhenti dari menyebut2 namaNYA.

Semoga hujan rahmat yg KAU limpahkan untuk kami Tuhan, bukan hujan siksaan…

***

Satu waktu ketika diri sangat merindukan kehadiran hujan sebagai peneduh hari…

4 comments:

mancung said...

hehe...pas tu bu font colour nya.. dg rasa yg hadir klo pas hujan..

dunia rina okta said...

yeee...akhirnya berhasil juga masuk kesini buw...tengkyu sudah mampir, sering2 yax...^^

ii diah mujaddid said...

Iya de, diriQ lagi bersin2 nih. Kehujanan :) Tapi, hujan kali ini menyejukkan hatiQ,,, menghapus gundah yang bersarang di dada. Menyeka butir air di pipi.... :)

dunia rina okta said...

haha...bahasamu skrg sudah meninggi eung mba...
bersarang?? burung kalee...hehe *piss mba ii*

anyway nuhun so much sudi mampir *kok kaya nama warteg ya hahaha*

Post a Comment