RSS Feed

Sunday, December 20, 2009

Kecemasan -part1-

Cemas…

Lagi-lagi saya merasakannya. Semakin saya mencoba memokuskan pikiran pada buku-buku berjudul Abstract Algebra, semakin erat pula kecemasan itu mengikat saya. Terlebih putaran jarum menit dan detik terlihat lebih cepat dari biasanya, waah kayanya kecepetan deh tuh jam, sampai2 saya berhalusinasi ada yg tak beres dengan jamnya. Padahal orangnya yg ga beres, hahaha…


Teorema 2.8.5 itu yg terakhir dosen Abstract jelaskan pekan lalu, masih ada 1 subab dan kurang lebih 3 Teorema dan 1 Corollary yg harus dibuktikan oleh si dosen sebelum akhirnya subab 2.10 menjadi bagian yg harus saya presentasikan. Dan kenyataan bahwa saya baru berhasil memahami pembuktian 1 Teorema yg membuat saya cemas, masih 2 lagi yg belum. OMG!! Kumaha ieu teh Rabb…

Kebiasaan dosen yg menjelaskan pembuktian dengan cepat dan membuat seolah2 waktu tidak ada, semakin mempercepat proses peningkatan kecemasan diri saya. Hingga pada akhirnya bukan materinya yg saya perhatikan, tapi justru fokus saya pada menit yg terus-menerus bergerak itu dan sibuk mencari2 cara mengatakan kesiapan untuk maju tapi untuk membuktikan 1 Teorema dulu. Haha emang bisa gitu??

“Sir, I just done one theorem, is it ok??”

Hah?? Masa gitu bilangnya?? Ya ampuun, mahasiswa macam apa saya. Terlebih ketika seorang teman mengatakan, “Where have you been all this two months??” Saya tersentak juga mendengarnya. Ada nada penyindiran disana. Iya ya kemana aja saya selama dua bulan ini?? 3 Teorema aja kok ga kelar.

Tapi kemudian sisi kemanusiaan saya muncul (baca: pembelaan diri), “Yee…you didn’t know what I have made for this task...all out you know…” tapi cuma bisa dikatakan dalam hati. Lagipula mungkin dia akan bilang, “Who care…”

Saya kemudian berpikir ulang. Kata2 teman saya itu memang benar, meski menyindir dan saya sempat merasa tak enak hati, tapi aahh this is not the right time to be offense…justru sebaliknya, saya harusnya bersyukur teman saya mengatakan itu. Sehingga saya sadar bahwa there is no excuse whatever the conditions…wong yg lain aja bisa kok menyelesaikannya dalam waktu yg relative sempit, lha saya?? I have 2 months at least for doing those, tapi hasilnya??

Huff…akhirnya hanya bisa berkata, oke fine this is truly my fault, done. Tanpa harus ada pembelaan diri yg sebenarnya ga tepat juga. So please enjoy yourself waiting for the time…Rabb help me…

Asli, lemes pisan, jadi merasakan bagaimana kondisi pihak yg tidak siap presentasi tapi tak mampu menghindari. I just praying to my Lord then…give me the best, Rabb…whatever what that will be like…pasrah sepasrah2nya. Alhamdulillahnya, I have made slide for the first theorem.

Tik tok tik tok…time is running out for me prepared my word…Duuh seandainya ada kolam atau lemari atau apa kek yg bisa hiding myself. Keadaan terjepit kadang bikin pikiran jadi doesn’t make sense yah, masa berimajinasi have a power to make myself invisible siy?? Waahh…parraaahh!!

Dengan hati lapang, bismillah ya Rabb, I’ll do my best ajah. 45 minutes left, dosen tercinta saya itu sudah memasuki 2 Teorema terakhir sebelum akhirnya bagian saya. Oh God, help me help me, I’m screaming then, tapi sekali lagi cuma dalam hati.

“Ok, I think this theorem is easy to understand, so you can learn it by yourself. Please tell me if you get confuse, what line...bla…bla…”

Dia menghentikan penjelasannya. Kelas hening tiba2, semuanya asik dengan bukunya masing2, ada beberapa yg berdiskusi dengan rekan sebelahnya. Sementara saya panik di keheningan saya.

Setelah ini pasti saya dipanggil, saya membatin.

And…

”Ok, we finished the class. See you later then.”

Upss…am I dreaming?? The class finished?? OMG!! Kan masih ada beberapa waktu. Aahh whatever yg penting class is over. Tengkyu Rabb, tengkyu pissaan banget sekali, YOU are saving my life (over and over again). Hiks…hiks…dalam keterdiaman saya tiba2 mata saya berembun. Can’t say anything other than, Alhamdulillah makasih Rabb…

Satu hal yg kemudian saya sadari, Alloh menolong saya lagi. Tapi…saya yg tampak tak menolong diri saya sendiri. Sebegitu banyak waktu, apa yg sudah saya lakukan?? Sampai2 dhuha hanya mengambil minimalnya (2 rakaat), lail juga hanya 7, target harian tilawah musti ngerapel, apalagi hapalan quran OMG hampir tak ada seayat pun!! Dan semua itu saya lakukan demi menyelesaikan tugas tepat waktu, but it was totally wrong!! Sebab hasilnya juga nonsense.

Ada kesalahan yg saya lakukan disana. Entah saya sadari atau tidak.
Saya tak menyertakan DIA.
Melupakan hakNYA sebagai Illah.

Dan yg membuat saya merutuki diri saya karena malu yg sangat adalah meski saya begitu (tak menyertakanNYa, melupakanNYA, dhuha, lail, tilawah hanya pada bagian minimalnya) Alloh tak mengabaikan saya, malah menyelamatkan saya. Lalu sopankah jika saya meminimalisir ibadah saya, padahal itu adalah bentuk bersyukur manusia pada Tuhannya?? ITU SUNGGUH TIDAK SOPAN!! Hamba macam apa saya??

Aaahh Rabb…maafkan saya (lagi)…

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadaNYA. Dan jika kamu menghitung nikmat Alloh, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Alloh).” (Q. S. Ibrahim (14), 34)


***

Satu slide hidup yg akan berulang kali saya buka untuk mengingatkan diri saya bahwa Alloh sudah sebegitu baiknya pada hidup saya tapi tak saya balas dengan kebaikan yg justru akan menolong diri saya sendiri…

2 comments:

mba ii said...

abstact algebra,,, kangeun,,, tapi diriku give up sama mata kuliah yang satu itu. mendingan oge blajar analisi real sama pak kosim. smangad de!

dunia rina okta said...

benul mba, semakin didalami teh semakin tidak dimengerti...huff sometimes feel hopeless juga si sayah, tapi demi mengejar mimpi hingga ke ujung bumi, tetap dilakoni, bismillah...semangkaaaa!! tengkyu mba ii ^^

Post a Comment