Drrrttt…drrrrrtttt…(silence profile)
1 message received
From Mr. X (seorang sahabat)
(layar 1)
kt org shbt tu b’harga bgt,
nilai p’shbatn tu tnggii bgt,
(layar 2)
ak nyseL br tw skrg,
-bersambung-
***
Sesaat sebelum pesan singkat itu masuk, sebenarnya Rina sedang memperhatikan warna2 yang begitu banyak rupanya untuk keperluan suatu desain. Tapi kemudian dia jadi berpikir sesuatu, mungkin berfilosofi, yeah…meski agak sedikit maksa sih.
Rina memulainya: ‘sahabat itu seperti warna’.
Kalau dunia ini indah dan semarak krn bantuan warna2 yang banyak, maka dunia seorang Rina Okta juga sangat bercorak krn hadirnya sahabat2 yang tak henti menghadirkan semangat. Tanpa ia sadari sebelumnya, ternyata keberadaan sahabat2 itu menyisipkan rasa yang beda dalam hari yang ia punya. Menambahkan bermacam warna di hidupnya Rina sehingga ia tak lagi hanya memandang 3 warna: putih, hitam, dan perpaduan keduanya. Itu sangat membuat ia menjadi: B A HA G I A.
Krn Rina Okta ini termasuk kategori pelupa, maka warna2 yang sudah ia punya kemudian disimpan teratur dalam hati yang sudah ia partisi. Ia sangat antusias mempelajari warna2 yang ada dalam dunianya. Sebab makin hari partisi2 dengan banyak folder itu makin sarat makna. Penuh dengan karakter dan cara pandang yang beda2 namun istimewa. Disitu letak berharganya. Rina mengira bisa menukarnya dengan sesuatu yang lebih mewah, tapi kemudian lekas menyadari bahwa mewah tak selalu berarti bahagia. Meski dalam interaksinya ia tak jarang mengalami kecewa menghadapi warna yang diluar duganya, yang tak secerah kemauannya, yang tak seindah dalam benaknya.
Tapi kemudian dia mencerna kembali pemikirannya, bukankah menjadi kecewa itu salah satu aspek yang harus Rina rasa? Sebab mengenal dan menyimpan warna baru dalam hidupnya bukan tanpa resiko satu atau dua. Ia tidak bisa hanya menerima warna2 yang ia suka saja. Sebab nantinya ia tidak akan banyak belajar tentang warna lain yang boleh jadi membuatnya makin bijaksana dan bijaksini menjalani dunianya. Aaahh…kekecewaan mah akan hilang seketika sebab tertimpa warna yang lebih ceria, tul ga??
Intinya, apapun warna2 yang ada dalam hidup seorang Rina Okta, menyenangkan mata atau malah membuat kesal jiwa, bisa diterima logika atau mungkin hanya menambah hambar rasa, mereka telah membawa corak baru yang beda dari sebelumnya. Yang bisa ia amati untuk bahan kontemplasi diri. Yang memungkinkan ia berpikir tak hanya untuk satu sisi. Yang juga bisa ia ajak ketawa ketiwi haha hihi…sambil memandang optimis pada metamorfosis kehidupan yang hanya bisa dirasakan satu kali. And she will take in good part, whatever the colors she got.
Dan pada akhirnya Rina dipertemukan pada satu makna: mensyukuri kehadiran dan keberadaan mereka –semua sahabat2nya- yang pernah ada dan akan selalu ada dalam jejak hidup seorang biasa bernama Rina. Lebih tepatnya didatangkan Tuhan untuk ia syukuri.
‘Alloh…makasih…Sahabat2ku…makasih…’, Rina mengakhirinya.
(kembali meneruskan memilih desain)
***
-lanjutan-
(layar 2)
cb dr dl..
psti udH ak juaL smw shbt2q,,
buat ngisi tbungan, haha :p
Message details:
From Mr. X <+0815724*****>
Subject …
Date 29-07-2009
Time 6:34 pm
Type Text message
p.s1 Alhamdulillahi jazaakallohu khoiro…buat si pengirim yg bikin seorang Rina Okta makin bersyukur utk hidupnya krn ia dikelilingi sahabat2 yg tdk hanya mengingatkan saat lupa tetapi juga membagi setiap tawa bersama…
p.s2 thx, makasih, gracias, hatur nuhun, matur suwun…semua bentuk ucapan yg lain yg intinya sama…buat mereka2 yg sudah hadir memberikan warna dan corak yg beda di dunia Rina, yg kemudian Rina menyebutnya: S A H A B A T, di bumi manapun kalian berpijak…
eeh tapi yah…andai bisa dijual pun…paling lakunya berapa?? Hehe ups…maksudnya ga akan pernah bisa melakukan itu…ga akan…^^
Rina memulainya: ‘sahabat itu seperti warna’.
Kalau dunia ini indah dan semarak krn bantuan warna2 yang banyak, maka dunia seorang Rina Okta juga sangat bercorak krn hadirnya sahabat2 yang tak henti menghadirkan semangat. Tanpa ia sadari sebelumnya, ternyata keberadaan sahabat2 itu menyisipkan rasa yang beda dalam hari yang ia punya. Menambahkan bermacam warna di hidupnya Rina sehingga ia tak lagi hanya memandang 3 warna: putih, hitam, dan perpaduan keduanya. Itu sangat membuat ia menjadi: B A HA G I A.
Krn Rina Okta ini termasuk kategori pelupa, maka warna2 yang sudah ia punya kemudian disimpan teratur dalam hati yang sudah ia partisi. Ia sangat antusias mempelajari warna2 yang ada dalam dunianya. Sebab makin hari partisi2 dengan banyak folder itu makin sarat makna. Penuh dengan karakter dan cara pandang yang beda2 namun istimewa. Disitu letak berharganya. Rina mengira bisa menukarnya dengan sesuatu yang lebih mewah, tapi kemudian lekas menyadari bahwa mewah tak selalu berarti bahagia. Meski dalam interaksinya ia tak jarang mengalami kecewa menghadapi warna yang diluar duganya, yang tak secerah kemauannya, yang tak seindah dalam benaknya.
Tapi kemudian dia mencerna kembali pemikirannya, bukankah menjadi kecewa itu salah satu aspek yang harus Rina rasa? Sebab mengenal dan menyimpan warna baru dalam hidupnya bukan tanpa resiko satu atau dua. Ia tidak bisa hanya menerima warna2 yang ia suka saja. Sebab nantinya ia tidak akan banyak belajar tentang warna lain yang boleh jadi membuatnya makin bijaksana dan bijaksini menjalani dunianya. Aaahh…kekecewaan mah akan hilang seketika sebab tertimpa warna yang lebih ceria, tul ga??
Intinya, apapun warna2 yang ada dalam hidup seorang Rina Okta, menyenangkan mata atau malah membuat kesal jiwa, bisa diterima logika atau mungkin hanya menambah hambar rasa, mereka telah membawa corak baru yang beda dari sebelumnya. Yang bisa ia amati untuk bahan kontemplasi diri. Yang memungkinkan ia berpikir tak hanya untuk satu sisi. Yang juga bisa ia ajak ketawa ketiwi haha hihi…sambil memandang optimis pada metamorfosis kehidupan yang hanya bisa dirasakan satu kali. And she will take in good part, whatever the colors she got.
Dan pada akhirnya Rina dipertemukan pada satu makna: mensyukuri kehadiran dan keberadaan mereka –semua sahabat2nya- yang pernah ada dan akan selalu ada dalam jejak hidup seorang biasa bernama Rina. Lebih tepatnya didatangkan Tuhan untuk ia syukuri.
‘Alloh…makasih…Sahabat2ku…makasih…’, Rina mengakhirinya.
(kembali meneruskan memilih desain)
***
-lanjutan-
(layar 2)
cb dr dl..
psti udH ak juaL smw shbt2q,,
buat ngisi tbungan, haha :p
Message details:
From Mr. X <+0815724*****>
Subject …
Date 29-07-2009
Time 6:34 pm
Type Text message
p.s1 Alhamdulillahi jazaakallohu khoiro…buat si pengirim yg bikin seorang Rina Okta makin bersyukur utk hidupnya krn ia dikelilingi sahabat2 yg tdk hanya mengingatkan saat lupa tetapi juga membagi setiap tawa bersama…
p.s2 thx, makasih, gracias, hatur nuhun, matur suwun…semua bentuk ucapan yg lain yg intinya sama…buat mereka2 yg sudah hadir memberikan warna dan corak yg beda di dunia Rina, yg kemudian Rina menyebutnya: S A H A B A T, di bumi manapun kalian berpijak…
eeh tapi yah…andai bisa dijual pun…paling lakunya berapa?? Hehe ups…maksudnya ga akan pernah bisa melakukan itu…ga akan…^^
No comments:
Post a Comment