Beragam capaian hidup mungkin sudah pernah atau tengah kita rasakan saat ini. Satu hal penting yang kemudian tidak hanya untuk dicatat tapi juga perlu diingat oleh setiap kita adalah bahwa semua capaian itu tak lepas dari dua hal: kerja keras dan doa.
Kerja keras mutlak dilakukan sebab setiap keinginan hanya bisa diwujudkan melalui ikhtiar. Sementara doa hadir sebagai bentuk kerendahdirian kita dihadapan kemahatinggian Alloh, agar kita semakin menyadari bahwa hanya pertolongan dari Alloh sajalah yang mampu memudahkan dalam setiap capaian hidup, yang hanya bisa mengeluarkan kita dari semua macam kebuntuan jalan. Wa kafaa billahi nashiro...
Keduanya bertalian erat. Hampir bisa dipastikan tak mungkin terpisah satu sama lain. Seperti dua sisi mata uang. Sebab jika hanya mengandalkan kerja keras tanpa doa, adalah kesombongan. Sebab berdoa terus-menerus tanpa usaha adalah bukti kemalasan dan kebodohan.
Kita tidak pernah tahu, pada doa yang mana persisnya kita mendapat karunia. Kita tidak pernah tahu dari doa siapa kita mendapat pengabulan kebaikan. Kita tidak pernah tahu, boleh jadi rahmat Alloh yang datang pada kita adalah doa dari seseorang ketika kita bersin.
Tanpa kita sadari, banyak orang yang tak lelah mendoakan kita, dalam doa-doa umum atau doa-doa khusus, dan kita tak pernah tahu pada doa yang mana kita mendapat karunia, kebaikan, hidayah, kemudahan rezeki atau kesembuhan dari Alloh. Bahkan dari bersin yang bisa kita jadikan kesempatan untuk saling berbalas doa.
Doa orang lain di sekeliling kita memberi kontribusi yang cukup kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Bahkan Rasululloh mengingatkan, salah satu doa yang amat mustajab disisi Alloh, yaitu doa yang dipanjatkan orang lain untuk kita, tanpa permintaan dan tanpa sepengetahuan kita. Itulah yang beliau sebut dengan ad du’a bi zhahril ghaib.
Doa di belakang layar itu sangat mustajab, dan dengan segala kerendahan hati kita harus yakin bahwa ada orang yang melakukannya untuk kita, tanpa kita sadari, tanpa kita tahu dan tanpa perlu tahu, tetapi wajib mengucapkan syukur dan terima kasih. Karena itu kita tidak bisa mengklaim bahwa apa yang kita dapatkan sekarang ini, tidak ada campur tangan orang lain.
Orang yang paling dekat dengan kita adalah ayah-ibu kita.
Mereka berdualah yang ruang ingatannya tak akan pernah kosong dari sosok-sosok kita, dalam keadaan apapun. Doanya tidak pernah putus menyertai kita, dalam segala keadaan. Entah kita sedang dekat dengan mereka, entah pula sedang saling berjauhan.
Ya selalu ada yang mendoakan kita, tanpa kita sadari. Maka kitapun baiknya menyertakan orang lain pula dalam bait-bait doa kita. Mendoakan orang lain adalah wujud perhatian yang besar, empati, peduli. Dengan mendoakan orang lain, kita bisa kian mengikis keakuan, menyingkirkan ego dan menggerus arogansi dalam diri.
Seseorang yang kerap mendoakan orang lain, adalah orang yang lebih dekat dengan kenyataan hidup dan sadar akan segala keterbatasan. Merasakan kesyukuran lebih dalam terhadap kondisi yang dialami, karena melihat ada kondisi-kondisi yang lebih berat di ruang kehidupan yang lain.
Maka sertakanlah orang lain dalam doa-doa kita, karena boleh jadi, kebaikan yang kita alami hari ini, saat ini, detik ini, adalah bagian dari munajat seseorang yang kita tidak kita sadari.
Allohua’alam…
p.s. Alhamdulillahi jazaakumullohu khoiro buat ayah-ibu-nya Rina yang ga pernah lepas doa buat anak2nya...juga buat org2 yang sudah dengan ikhlas menyertakan nama Rina dalam setiap sujud dan doanya, baik yang diminta langsung ataupun dalam ketidaktahuannya Rina...
Kerja keras mutlak dilakukan sebab setiap keinginan hanya bisa diwujudkan melalui ikhtiar. Sementara doa hadir sebagai bentuk kerendahdirian kita dihadapan kemahatinggian Alloh, agar kita semakin menyadari bahwa hanya pertolongan dari Alloh sajalah yang mampu memudahkan dalam setiap capaian hidup, yang hanya bisa mengeluarkan kita dari semua macam kebuntuan jalan. Wa kafaa billahi nashiro...
Keduanya bertalian erat. Hampir bisa dipastikan tak mungkin terpisah satu sama lain. Seperti dua sisi mata uang. Sebab jika hanya mengandalkan kerja keras tanpa doa, adalah kesombongan. Sebab berdoa terus-menerus tanpa usaha adalah bukti kemalasan dan kebodohan.
Kita tidak pernah tahu, pada doa yang mana persisnya kita mendapat karunia. Kita tidak pernah tahu dari doa siapa kita mendapat pengabulan kebaikan. Kita tidak pernah tahu, boleh jadi rahmat Alloh yang datang pada kita adalah doa dari seseorang ketika kita bersin.
Tanpa kita sadari, banyak orang yang tak lelah mendoakan kita, dalam doa-doa umum atau doa-doa khusus, dan kita tak pernah tahu pada doa yang mana kita mendapat karunia, kebaikan, hidayah, kemudahan rezeki atau kesembuhan dari Alloh. Bahkan dari bersin yang bisa kita jadikan kesempatan untuk saling berbalas doa.
Doa orang lain di sekeliling kita memberi kontribusi yang cukup kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Bahkan Rasululloh mengingatkan, salah satu doa yang amat mustajab disisi Alloh, yaitu doa yang dipanjatkan orang lain untuk kita, tanpa permintaan dan tanpa sepengetahuan kita. Itulah yang beliau sebut dengan ad du’a bi zhahril ghaib.
Doa di belakang layar itu sangat mustajab, dan dengan segala kerendahan hati kita harus yakin bahwa ada orang yang melakukannya untuk kita, tanpa kita sadari, tanpa kita tahu dan tanpa perlu tahu, tetapi wajib mengucapkan syukur dan terima kasih. Karena itu kita tidak bisa mengklaim bahwa apa yang kita dapatkan sekarang ini, tidak ada campur tangan orang lain.
Orang yang paling dekat dengan kita adalah ayah-ibu kita.
Mereka berdualah yang ruang ingatannya tak akan pernah kosong dari sosok-sosok kita, dalam keadaan apapun. Doanya tidak pernah putus menyertai kita, dalam segala keadaan. Entah kita sedang dekat dengan mereka, entah pula sedang saling berjauhan.
Ya selalu ada yang mendoakan kita, tanpa kita sadari. Maka kitapun baiknya menyertakan orang lain pula dalam bait-bait doa kita. Mendoakan orang lain adalah wujud perhatian yang besar, empati, peduli. Dengan mendoakan orang lain, kita bisa kian mengikis keakuan, menyingkirkan ego dan menggerus arogansi dalam diri.
Seseorang yang kerap mendoakan orang lain, adalah orang yang lebih dekat dengan kenyataan hidup dan sadar akan segala keterbatasan. Merasakan kesyukuran lebih dalam terhadap kondisi yang dialami, karena melihat ada kondisi-kondisi yang lebih berat di ruang kehidupan yang lain.
Maka sertakanlah orang lain dalam doa-doa kita, karena boleh jadi, kebaikan yang kita alami hari ini, saat ini, detik ini, adalah bagian dari munajat seseorang yang kita tidak kita sadari.
Allohua’alam…
p.s. Alhamdulillahi jazaakumullohu khoiro buat ayah-ibu-nya Rina yang ga pernah lepas doa buat anak2nya...juga buat org2 yang sudah dengan ikhlas menyertakan nama Rina dalam setiap sujud dan doanya, baik yang diminta langsung ataupun dalam ketidaktahuannya Rina...
No comments:
Post a Comment