INT. PELATARAN SENJA YANG TAK LAGI RAMAI –HAMPIR PETANG
KIRI:
Ayolah bergerak!! Selagi Tuhan masih menakdirkan kita saling melengkapi dan bersinergi membangun mimpi.
KANAN:
Hmm…Jika aku berhenti saja sampai di pemberhentian ini, apa akan menjadi masalah buatmu, Teman??
KIRI:
Haha…Kau bercanda ya??
Bagaimana caranya aku berlari mengejar pelangi jika hanya ada aku sendiri??
KANAN:
Tapi…aku ga yakin bisa kembali berdiri, apalagi berlari…
KIRI:
Jangan bilang kamu masih ingin duduk disini?? Oh salah…lebih kuperjelas: terpuruk disini??
KANAN:
Kamu sadis!!
Aku ini butuh dihibur bukan malah dicaci seperti itu…
KIRI:
Hahaha…hiburan macam apa yang kamu harapkan?? Masih belum sadar juga jika tak ada tempat disini bagi siapa saja yang merasa putus asa dan meratapi nasib tak berhenti2!!
KANAN:
Maksudmu, aku??
KIRI:
Tergantung. Jika kamu merasa dan tak beranjak dari posisimu, iya.
Kamu akan ditinggalkan. Lebih tepatnya kita. Ayolah…jangan kamu ikuti egomu. Pikirkan aku. Aku mau maju!!
KANAN:
Jadi…aku yang salah?? Aku yang tidak memikirkanmu?? Hhh…tidakkah kamu melihat keadaanku??
KIRI:
Itu keadaan yang kamu buat sendiri. Seharusnya kau rasakan sendiri, tak perlu melibatkan yang lain. Tapi sekarang kamu tidak hanya membuat aku tertinggal, tetapi kita…
Harusnya tak bisa kutolerir, sebab perjanjian awalnya kita tidak akan pernah berhenti kecuali kita sudah mati…atau benar2 sendiri. Apa kamu sudah mati?? Apa kamu sekarang sendiri??
KANAN:
Aku tidak mati, belum mau. Dan aku juga masih kamu temani. Aku masih ingin mewujudkan mimpiku yang lain.
KIRI:
Kalau begitu ayoo!! Tidak harus menunggu keadaan membaik untuk jadi baik kan?? Malah kita yang harus jadi pionernya. (agak sedikit melemahkan suara) Berlakulah baik pada dirimu sendiri dulu. Jangan kamu tahan2 untuk berdiri. Sekarang katakan apa yang kamu butuhkan??
KANAN:
^_^ (tersenyum)
KIRI:
Kenapa?? (salah tingkah)
KANAN:
Kalau kamu bersikap manis seperti yang terakhir itu tadi, lucu juga ya…hehehe
KIRI:
Halah…sudah ayo cepaaatt!! (kembali galak)
# Ending Story #
Keduanya kemudian melanjutkan langkah yang sempat terhenti, meski hari kian gelap, meski KANAN bergerak diseret KIRI.
Sembari menatap mentari yang kian merunduk di ujung hari, keduanya berikrar tidak lagi2 berpikir untuk berhenti mengejar pelangi...
KIRI:
Ayolah bergerak!! Selagi Tuhan masih menakdirkan kita saling melengkapi dan bersinergi membangun mimpi.
KANAN:
Hmm…Jika aku berhenti saja sampai di pemberhentian ini, apa akan menjadi masalah buatmu, Teman??
KIRI:
Haha…Kau bercanda ya??
Bagaimana caranya aku berlari mengejar pelangi jika hanya ada aku sendiri??
KANAN:
Tapi…aku ga yakin bisa kembali berdiri, apalagi berlari…
KIRI:
Jangan bilang kamu masih ingin duduk disini?? Oh salah…lebih kuperjelas: terpuruk disini??
KANAN:
Kamu sadis!!
Aku ini butuh dihibur bukan malah dicaci seperti itu…
KIRI:
Hahaha…hiburan macam apa yang kamu harapkan?? Masih belum sadar juga jika tak ada tempat disini bagi siapa saja yang merasa putus asa dan meratapi nasib tak berhenti2!!
KANAN:
Maksudmu, aku??
KIRI:
Tergantung. Jika kamu merasa dan tak beranjak dari posisimu, iya.
Kamu akan ditinggalkan. Lebih tepatnya kita. Ayolah…jangan kamu ikuti egomu. Pikirkan aku. Aku mau maju!!
KANAN:
Jadi…aku yang salah?? Aku yang tidak memikirkanmu?? Hhh…tidakkah kamu melihat keadaanku??
KIRI:
Itu keadaan yang kamu buat sendiri. Seharusnya kau rasakan sendiri, tak perlu melibatkan yang lain. Tapi sekarang kamu tidak hanya membuat aku tertinggal, tetapi kita…
Harusnya tak bisa kutolerir, sebab perjanjian awalnya kita tidak akan pernah berhenti kecuali kita sudah mati…atau benar2 sendiri. Apa kamu sudah mati?? Apa kamu sekarang sendiri??
KANAN:
Aku tidak mati, belum mau. Dan aku juga masih kamu temani. Aku masih ingin mewujudkan mimpiku yang lain.
KIRI:
Kalau begitu ayoo!! Tidak harus menunggu keadaan membaik untuk jadi baik kan?? Malah kita yang harus jadi pionernya. (agak sedikit melemahkan suara) Berlakulah baik pada dirimu sendiri dulu. Jangan kamu tahan2 untuk berdiri. Sekarang katakan apa yang kamu butuhkan??
KANAN:
^_^ (tersenyum)
KIRI:
Kenapa?? (salah tingkah)
KANAN:
Kalau kamu bersikap manis seperti yang terakhir itu tadi, lucu juga ya…hehehe
KIRI:
Halah…sudah ayo cepaaatt!! (kembali galak)
# Ending Story #
Keduanya kemudian melanjutkan langkah yang sempat terhenti, meski hari kian gelap, meski KANAN bergerak diseret KIRI.
Sembari menatap mentari yang kian merunduk di ujung hari, keduanya berikrar tidak lagi2 berpikir untuk berhenti mengejar pelangi...
No comments:
Post a Comment