Pagi hari adalah gairah.
Simbol kehendak.
Juga kesegaran di awal waktunya.
Bagi orang-orang beriman, pagi adalah inspirasi cinta, atas dasar iman itu. Maka pagi tak sekedar sepotong waktu, tapi juga dasar filosofi hidup: filosofi bergegas. Pagi selalu datang dalam sekejap. Ia hanya memberi waktu dan kesempatan dalam detik-detik awalnya. Orang-orang harus berlomba, sedikit saja terlewatkan, sesungguhnya ia telah kehilangan kesempatan. Seperti itu pula kehidupan itu sendiri. Selalu ada kompetisi, persaingan, bahkan perebutan kesempatan. Orang-orang yang hidup dengan semangat dan filosofi pagi sangat memahami bahwa persaingan menuju kehidupan ini diawali dari detik pertama kita menginginkan apa yang kita mau, bahkan sebelum kesempatannya datang.
Karena itu bergegas seperti pagi, adalah kebutuhan siapa saja. Memahami filosofi pagi dalam kehidupan merupakan kebutuhan setiap mukmin. Sebab hidup adalah perebutan. Siapa terlambat tak akan mendapat.
Spirit pagi juga menjelaskan bahwa hidup harus dijalani dengan ketenangan sikap, kematangan sudut pandang. Tetapi pada saat yang sama, ia memberi efek yang sangat jauh. Seperti efek bayang-bayang pagi yang selalu lebih panjang di banding bayang-bayang siang. Bahkan bayang-bayang sore, sangat jarang bisa hadir secerah pagi.
Tak ada yang seramah pagi. Dalam heningnya ia menenangkan, dalam segarnya ia menggairahkan, dalam hangatnya ia menggerakkan. Jika pagi menyapa di suatu hari. Maka, sambutlah. Lalu jadilah seorang mukmin yang senantiasa punya gairah untuk bergegas.
Suatu pagi di suatu hari di suatu fase hidupku
Simbol kehendak.
Juga kesegaran di awal waktunya.
Bagi orang-orang beriman, pagi adalah inspirasi cinta, atas dasar iman itu. Maka pagi tak sekedar sepotong waktu, tapi juga dasar filosofi hidup: filosofi bergegas. Pagi selalu datang dalam sekejap. Ia hanya memberi waktu dan kesempatan dalam detik-detik awalnya. Orang-orang harus berlomba, sedikit saja terlewatkan, sesungguhnya ia telah kehilangan kesempatan. Seperti itu pula kehidupan itu sendiri. Selalu ada kompetisi, persaingan, bahkan perebutan kesempatan. Orang-orang yang hidup dengan semangat dan filosofi pagi sangat memahami bahwa persaingan menuju kehidupan ini diawali dari detik pertama kita menginginkan apa yang kita mau, bahkan sebelum kesempatannya datang.
Karena itu bergegas seperti pagi, adalah kebutuhan siapa saja. Memahami filosofi pagi dalam kehidupan merupakan kebutuhan setiap mukmin. Sebab hidup adalah perebutan. Siapa terlambat tak akan mendapat.
Spirit pagi juga menjelaskan bahwa hidup harus dijalani dengan ketenangan sikap, kematangan sudut pandang. Tetapi pada saat yang sama, ia memberi efek yang sangat jauh. Seperti efek bayang-bayang pagi yang selalu lebih panjang di banding bayang-bayang siang. Bahkan bayang-bayang sore, sangat jarang bisa hadir secerah pagi.
Tak ada yang seramah pagi. Dalam heningnya ia menenangkan, dalam segarnya ia menggairahkan, dalam hangatnya ia menggerakkan. Jika pagi menyapa di suatu hari. Maka, sambutlah. Lalu jadilah seorang mukmin yang senantiasa punya gairah untuk bergegas.
Suatu pagi di suatu hari di suatu fase hidupku
No comments:
Post a Comment