Hmm...banyak yg tidak saya ketahui dalam hidup ini...tapi ada satu hal yg secara sadar saya pahami, bahwa saya punya kesempatan untuk mengetahui apa yg saya tidak ketahui sebelumnya. Tinggal bagaimana saya, mau menggunakan kesempatan itu atau melepaskannya tanpa sisa.
Saya tidak tahu masa depan bentuknya seperti apa, tapi saya tahu saya bisa mengusahakannya agar menjadi indah.
Saya tidak tahu apa saya bisa menjadi seorang profesional dalam pendidikan (seperti yg saya cita2kan selama ini) atau tidak, tapi saya sadar saya punya jalan menuju kesana.
Saya tidak tahu seperti apa dan siapa pendamping hidup saya di sisa usia kelak, tapi saya tahu Tuhan saya sudah menetapkan itu jauh2 hari bahkan ketika langit bumi beserta isinya ini belum tercipta.
Maka atas dasar ketidaktahuan2 itu, layak sombongkah saya??
Lalu, atas dasar apa2 yg saya pahami, bolehkah kemudian jika saya menyerah dan mengaku kalah pada nasib??
Haha...lantas saya tertawa...berpikir sejenak tentang pertanyaan2 itu.
Saya hanya seorang Rina, yg banyak ketidaktahuannya, yg melimpah kekhilafannya, yg masih memerlukan orang untuk membantu kehidupannya, dan tentu saja masih sangat membutuhkan Tuhannya. Dzat yg Tidak Pernah Terlelap meski berkali2 saya terlelap dalam sujud malam saya. Dzat yg Tidak Pernah Lupa meski saya sering melupakannya. Dzat yg Sangat Dekat bahkan dari urat leher saya sendiri, meski terkadang saya menjauh dariNYA.
Alloh...sungguh saya membutuhkanMU, tidak hanya dalam tangis, tapi juga dalam tawa...
"...dan Alloh lebih mengetahui, sementara kamu tidak mengetahui." (Al Baqarah 216)
Saya tidak tahu masa depan bentuknya seperti apa, tapi saya tahu saya bisa mengusahakannya agar menjadi indah.
Saya tidak tahu apa saya bisa menjadi seorang profesional dalam pendidikan (seperti yg saya cita2kan selama ini) atau tidak, tapi saya sadar saya punya jalan menuju kesana.
Saya tidak tahu seperti apa dan siapa pendamping hidup saya di sisa usia kelak, tapi saya tahu Tuhan saya sudah menetapkan itu jauh2 hari bahkan ketika langit bumi beserta isinya ini belum tercipta.
Maka atas dasar ketidaktahuan2 itu, layak sombongkah saya??
Lalu, atas dasar apa2 yg saya pahami, bolehkah kemudian jika saya menyerah dan mengaku kalah pada nasib??
Haha...lantas saya tertawa...berpikir sejenak tentang pertanyaan2 itu.
Saya hanya seorang Rina, yg banyak ketidaktahuannya, yg melimpah kekhilafannya, yg masih memerlukan orang untuk membantu kehidupannya, dan tentu saja masih sangat membutuhkan Tuhannya. Dzat yg Tidak Pernah Terlelap meski berkali2 saya terlelap dalam sujud malam saya. Dzat yg Tidak Pernah Lupa meski saya sering melupakannya. Dzat yg Sangat Dekat bahkan dari urat leher saya sendiri, meski terkadang saya menjauh dariNYA.
Alloh...sungguh saya membutuhkanMU, tidak hanya dalam tangis, tapi juga dalam tawa...
"...dan Alloh lebih mengetahui, sementara kamu tidak mengetahui." (Al Baqarah 216)
4 comments:
jiwa menulisnya masih ON terus ya mbak rina?
baguslah!! keep writing then sis ^_*
daryyyylll...where have u been?? long time no see, gmn2 swedia?? hmm pasti menyenangkan disana yah?? kirim2 berita dunks, apa gitu kek, yah yah yah...
owh iya, jadilah dokter yg baik!! ^^
man arrofa nafsahu faqod arrofa robbahu
wa man arrofa robbahu faqod zahilan nafsahu
teruslah cari tahu apa yg mesti kamu ketahui, karena ada banyak hal yang harus kita ketahui untuk mengetahui 'satu' sesuatu.
semoga apa yg kamu punya, kamu lihat, kamu sentuh, dan kamu rasakan menjadi renungan dan pelajaran sampai batas tertentu dimana kamu mendapatkan sesuatu yang pada akhirnya kamu dapat "mengetahuinya" NAMUN KAMU TIDAK AKAN PERNAH BISA "MENGUNGKAPKANNYA" MELALUI KATA-KATA KEPADA SIAPAPUN TENTANG APA YANG TELAH KAMU DAPAT.
se7 denganmu pa...
thx for ur coming ^^
Post a Comment